Perempuan. Seringnya dikaitkan dengan kegiatan feminim seperti memasak, berdandan, bergosip, belanja, dan sebagainya yang mungkin dapat langsung kamu sebutkan saat ditanya mengenai perempuan. Di Indonesia sendiri, kasus-kasus korupsi kebanyakan dilakukan demi memenuhi kebutuhan perempuan, yang mana menempatkan perempuan sebagai salah satu penyebab terjadinya korupsi.
Apa iya sih perempuan hanya bisa dikaitkan dengan ‘hal-hal feminim’ seperti itu? Adakah peran lain yang bisa dipegang oleh perempuan?
Kalau kita melihat lebih jauh, banyak juga perempuan yang justru mendapat kepercayaan untuk menjadi pemimpin di dalam sebuah komunitas, organisasi, instansi dan bahkan mengambil alih tatanan pemerintahan. Perempuan-perempuan ini dapat memberikan dampak yang besar bagi masyarakat bahkan negara kita, Indonesia. Wanita-wanita hebat seperti Ibu Sri Mulyani dan Najwa Shihab memberikan contoh nyata dari kekuatan seorang perempuan.
Lalu apa yang perlu dipegang oleh perempuan saat ia memiliki kekuatan?
Kelompok Studi Audit bekerja sama dengan Chief Corner – Komisi Pemberantasan Korupsi, mengadakan sebuah Talkshow bertema “Women in Society: Integrity” yang menggandeng 5 narasumber perempuan hebat yaitu:
1. Niken Ariati (Direktur Soskam KPK RI)
2. Putri Rahayu (Anti-corruption National Programme Coordinator)
3. Ani Widiyani (Lurah Sumbermulyo Bantul)
4. Hepi Rahmawati (GNDR Regional Coordinator for Europe, East and SouthEast Asia and Pasific)
5. Nadia Magdalena (Perwakilan Penulis Buku KSA)
Talkshow yang telah dilaksanakan pada hari Sabtu, 30 Oktober 2021 ini diharapkan dapat menjawab pertanyaan-pertanyaan mengenai perempuan dan integritasnya, serta mampu menuntun para gerenasi perempuan muda di Indonesia untuk dapat berani dan mampu membawa dampak yang besar di lingkungan sosialnya.
(J.)