PENGAMATAN LANGSUNG PROSES PRODUKSI GULA DAN PERAN SDM DALAM PRODUKSI DI PG MADUBARU DAN PS MADUKISMO

Kelompok Studi Manajemen Sumber Daya Manusia (MSDM) Prodi Manajemen Fakultas Bisnis Universitas Kristen Duta Wacana Yogyakarta menyelenggarakan Kunjungan Industri ke pabrik gula dan pabrik alkohol Madukismo. Kunjungan Industri ini dilakukan pada tanggal 30 mei 2024 dengan jumlah peserta sebanyak 37 orang, diantaranya bapak/ibu dosen pendamping dan mahasiswa/i Fakultas Bisnis.

Kunjungan industri ke PG Madubaru dan PS Madukismo di Yogyakarta merupakan pengalaman yang memperkaya pengetahuan tentang proses produksi tebu yang berkualitas menjadi gula. PG Madubaru merupakan sebuah perseroan terbatas yang umumnya lebih banyak dikenal oleh masyarakat sekitar sebagai Madukismo. Madukismo ini sendiri terdiri dari dua pabrik, yaitu pabrik gula dan pabrik alkohol atau spirtus. Pabrik ini menjadi satu-satunya pabrik di Daerah Istimewa Yogyakarta yang mengemban tugas untuk mensukseskan program pengadaan pangan nasional, khususnya untuk kategori gula pasir. PT Madubaru PG – PS Madukismo didirikan pada tanggal 14 Juni tahun 1955 dan diresmikan pada tanggal  29 Mei 1958 atas prakarsa Sri Sultan Hamengku Buwono IX.  Saham dari PT Madubaru PG – PS Madukismo, 65% dimiliki oleh Sri Sultan Hamengku Buwono X, serta 35% lainnya dimiliki oleh Pemerintah (dikuasakan kepada PT. Rajawali Nusantara Indonesia).

Kunjungan industri di PG Madubaru dan PS Madukismo tidak hanya memberikan pemahaman tentang proses produksi tebu menjadi gula, tetapi juga mengungkap peran penting SDM dalam menjaga keberlanjutan industri di PG Madubaru dan PS Madukismo. Dalam artikel ini, kita akan mengeksplorasi pentingnya peran SDM yang terlatih dan berkomitmen dalam industri gula, serta bagaimana kunjungan industri ke PG Madubaru dan PS Madukismo akan membuka wawasan baru tentang hubungan erat antara SDM, kualitas produk, dan keberlanjutan lingkungan dalam industri tebu menjadi gula.

PEMBAHASAN

PT Madubaru, yang juga dikenal sebagai Pabrik Gula Madukismo, memiliki proses produksi gula yang sangat sistematis dan terstruktur. Dari tahap persiapan hingga pengemasan akhir, setiap langkah dilakukan dengan hati-hati untuk memastikan kualitas dan efisiensi produk yang dihasilkan. Berikut adalah gambaran umum dari berbagai tahapan dalam proses pembuatan gula di PT Madubaru.

Persiapan Lahan dan Bibit Tebu

Tahap awal dalam produksi gula adalah mempersiapkan lahan tebu dan bibit yang akan ditanam. Lahan dipersiapkan agar tanah berada dalam kondisi optimal, dan bibit tebu berkualitas dipilih untuk memastikan hasil panen yang maksimal.

Penanaman Tebu

Bibit tebu kemudian dibawa ke lahan dan ditanam menggunakan metode stek batang horizontal. Dalam metode ini, batang tebu dipotong dan ditanam secara horizontal di dalam tanah untuk merangsang pertumbuhan tunas baru.

Perawatan Tebu

Setelah tunas mulai tumbuh, perawatan dilakukan dengan penyiraman, pemupukan, dan pengendalian hama. Perawatan ini penting untuk memastikan tebu tumbuh sehat dan optimal.

Pemanenan

Tebu dipanen pada usia sekitar 11 bulan, saat kandungan gulanya mencapai tingkat optimal. Setelah dipanen, tebu diperiksa kadar gulanya dan hasilnya dicatat untuk mengetahui kualitas tebu yang dihasilkan.

Penggilingan

Tebu yang telah diperiksa kemudian digiling untuk memisahkan nira (bagian cair) dari ampas (bagian padat). Nira akan digunakan sebagai bahan baku utama untuk produksi gula, sementara ampas dimanfaatkan sebagai bahan bakar yang menghasilkan uap dan listrik.

Permurnian Nira

Nira yang diperoleh dari penggilingan kemudian dimurnikan dengan menambahkan air susu kapur, yang berfungsi untuk mengikat kotoran. Endapan yang terbentuk dimanfaatkan sebagai pupuk untuk tanaman tebu.

Penguapan

Nira yang telah dimurnikan dipanaskan dalam tangki evaporator untuk mengurangi kadar air dan meningkatkan konsentrasi gula.

Kristalisasi

Nira yang terkonsentrasi kemudian melalui proses kristalisasi, di mana gula mulai membentuk kristal dari larutan nira.

Pemisahan

Setelah kristalisasi, campuran gula dan tetes tebu dimasukkan ke dalam mesin yang berputar dengan kecepatan 3000-3500 putaran per menit. Proses ini memisahkan kristal gula dari sisa cairan atau molases, yang nantinya akan digunakan sebagai bahan baku untuk produksi alkohol spiritus.

Pengepakan/Pengemasan

Kristal gula yang telah dipisahkan kemudian dikemas dalam karung dengan berat bersih 50 kg serta kemasan 1 kg untuk distribusi yang lebih luas.

Proses Pembuatan Alkohol Spiritus

Bahan Baku

Molasses, yang merupakan hasil samping dari produksi gula, digunakan sebagai bahan baku untuk pembuatan alkohol spiritus. Molases ini dicampur dengan bahan pembantu seperti urea, asam sulfat, dan NPK untuk mendukung proses fermentasi.

Fermentasi

Campuran molases dan bahan pembantu dimasak dan kemudian difermentasi selama 50 hari. Proses fermentasi ini menghasilkan alkohol dengan kadar 10%.

Penyulingan

Alkohol hasil fermentasi kemudian disuling untuk meningkatkan kadar alkohol menjadi 95%, menghasilkan alkohol spiritus yang siap digunakan untuk berbagai keperluan industri.

Inovasi: Pembuatan Batu Bata dari Ampas Tebu

Sebagai bentuk inovasi dan pemanfaatan limbah, PT Madubaru memanfaatkan ampas tebu yang merupakan hasil samping dari proses penggilingan tebu untuk pembuatan batu bata. Ini merupakan langkah inovatif yang tidak hanya mengurangi limbah tetapi juga menghasilkan produk baru yang bermanfaat.

Proses Perekrutan Karyawan

PT Madubaru bekerja sama dengan Universitas Gadjah Mada, khususnya dari bidang Psikologi, dalam proses perekrutan karyawan. Kerja sama ini memastikan bahwa karyawan yang direkrut memiliki kompetensi dan kualifikasi yang sesuai dengan kebutuhan perusahaan.

Kategori Pekerja di PT Madubaru

Pekerja di PT Madubaru dikategorikan menjadi empat jenis:

Karyawan Kontrak: Pekerja dengan perjanjian kerja dalam jangka waktu tertentu.

Karyawan Kontrak Tertentu: Pekerja dengan kontrak yang mengacu pada proyek atau tugas tertentu.

Karyawan Tetap: Pekerja yang memiliki kontrak kerja tanpa batas waktu tertentu.

Tenaga Kerja Borong: Pekerja yang dipekerjakan berdasarkan volume pekerjaan atau proyek tertentu.

 

Hubungan SDM dalam Kunjungan Industri

Kunjungan industri ke PT Madubaru memberikan peserta wawasan mendalam tentang pengelolaan sumber daya manusia (SDM) dalam sebuah perusahaan besar. Para peserta bisa melihat langsung bagaimana PT Madubaru menerapkan sistem perekrutan dan pelatihan yang terstruktur, serta bagaimana perusahaan tersebut memanfaatkan kerjasama dengan institusi pendidikan seperti Universitas Gadjah Mada untuk mengembangkan kompetensi karyawan. Ini memberi gambaran nyata tentang pentingnya manajemen SDM yang efektif dalam mencapai efisiensi dan produktivitas perusahaan. Selain itu, kunjungan ini juga memberikan inspirasi bagi mahasiswa mengenai peluang karir di industri gula dan agribisnis, serta bagaimana perusahaan berupaya menjaga kesejahteraan dan perkembangan karyawannya.

Peran Penting Transformasi SDM

Dengan mengunjungi PG Madubaru dan PS Madukismo, peserta kunjungan industri  dapat melihat langsung bagaimana perusahaan PG Madubaru dan PS Madukismo mengelola SDM mereka, menerapkan teknologi terkini, dan memperoleh pemahaman yang lebih dalam tentang berbagai aspek bisnis. Hal ini dapat membantu dalam meningkatkan keterampilan dan pengetahuan peserta kunjungan industri, serta memotivasi mereka untuk berpartisipasi dalam transformasi SDM.

Transformasi sumber daya manusia (SDM) yang terjadi di PG Madubaru dan PS Madukismo dapat mencakup berbagai aspek yang bertujuan untuk meningkatkan kinerja dan daya saing perusahaan. Beberapa inisiatif transformasi SDM yang mungkin dilakukan di PT Madubaru meliputi :

  1. Pengembangan Keterampilan dan Pelatihan, fokus pada pengembangan keterampilan karyawan seperti pelatihan teknis, kepemimpinan, dan pengembangan soft skills yang relevan secara terstruktur dan berkelanjutan.
  2. Implementasi Teknologi, PG Madubaru dan PS Madukismo dapat melakukan transformasi SDM dengan mengimplementasikan teknologi terbaru dalam proses manajemen SDM, seperti sistem manajemen SDM berbasis teknologi untuk mengelola data karyawan, evaluasi kinerja, dan penggajian secara efisien.
  3. Peningkatan Keseimbangan Kerja dan Kehidupan, perusahaan dapat memperhatikan kesejahteraan karyawan dengan menyediakan program kesehatan, dukungan psikologis, dan kebijakan kerja fleksibel untuk menciptakan keseimbangan antara kehidupan kerja dan pribadi.

 

Aspek Manajemen SDM dan Teknologi yang Menarik

Dalam kunjungan industri ke pabrik gula PG MADUBARU dan PS MADUKISMO, peserta mengamati beberapa aspek menarik terkait manajemen SDM dan teknologi produksi:

  1. Penggunaan Teknologi:

   – Alat-alat modern seperti kereta pengangkut gula dan mesin penggilingan tebu yang efisien menjadi perhatian utama. Salah satu peserta tertarik pada mesin yang dapat memisahkan ampas dari cairan.

   – Proses produksi yang kompleks dan teknologi canggih yang digunakan untuk mengolah produk sampingan dari tebu, seperti spiritus dan alkohol, mendapatkan apresiasi tinggi.

  1. Manajemen Sumber Daya Manusia (SDM):

   – Implementasi manajemen SDM yang baik, termasuk pelatihan, pengembangan karyawan, asuransi kesehatan, dan jaminan hari tua, menunjukkan pentingnya kesejahteraan pekerja di pabrik ini.

 – Penggunaan tenaga kerja paruh waktu untuk efisiensi operasional dan mengurangi pengangguran di sekitar lokasi pabrik juga menarik perhatian.

   – Penerapan K3 (Keselamatan dan Kesehatan Kerja) di pabrik, meskipun terlihat belum optimal menurut beberapa peserta, tetap menunjukkan komitmen perusahaan terhadap keselamatan kerja.

Pengaruh Kunjungan terhadap Pemahaman tentang Industri Gula

Kunjungan ini memberikan dampak signifikan terhadap pemahaman peserta mengenai industri gula dan proses produksinya:

  1. Peningkatan Wawasan:

   – Peserta mendapatkan pemahaman yang lebih jelas tentang proses produksi gula, dari penggilingan tebu hingga produk akhir.

   – Pengalaman langsung melihat proses produksi dan manajemen limbah untuk pupuk memberikan pemahaman mendalam tentang efisiensi dan keberlanjutan di industri gula.

   – Proses yang kompleks dan penggunaan teknologi canggih mengajarkan peserta tentang pentingnya inovasi dalam meningkatkan efisiensi produksi dan pengelolaan sumber daya.

  1. Pembelajaran Praktis:

   – Kunjungan ini tidak hanya memberikan wawasan teoritis tetapi juga pengalaman nyata tentang bagaimana perusahaan besar beroperasi, termasuk aspek akuntansi dan manajemen yang relevan dengan studi mereka.

Ide dan Saran untuk Perbaikan

Berdasarkan observasi selama kunjungan, beberapa peserta mengusulkan ide dan saran untuk perbaikan:

  1. Peningkatan K3:

   – Menyempurnakan penerapan K3 untuk memastikan semua pekerja menggunakan alat keselamatan dengan benar.

   – Inovasi teknologi untuk mengurangi uap di dalam pabrik, sehingga pekerja tidak perlu memakai masker secara terus-menerus.

  1. Pengembangan Teknologi dan Fasilitas:

   – Modernisasi peralatan pabrik untuk meningkatkan efisiensi dan keamanan.

   – Memperhatikan rute kunjungan serta kebersihan dan keamanan ruangan yang dilewati oleh pengunjung.

  1. Keberlanjutan dan Ramah Lingkungan:

   – Mengembangkan teknologi yang lebih ramah lingkungan dalam proses produksi gula, guna mengurangi dampak negatif terhadap lingkungan.

Secara keseluruhan, kunjungan ini memberikan banyak pembelajaran dan ide untuk pengembangan lebih lanjut dalam industri gula. Peran SDM dan teknologi yang efektif serta penerapan inovasi yang berkelanjutan dapat membantu pabrik gula meningkatkan produktivitas, efisiensi, dan keberlanjutan operasional mereka.

Penulis: Kelompok Studi MSDM 

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Scroll to Top
X