KOMPAS.com – Sudah banyak contoh akademisi dari Indonesia yang bisa menorehkan prestasi di ajang internasional. Tidak hanya dari perguruan tinggi negeri (PTN), banyak akademisi dari perguruan tinggi swasta (PTS) yang bisa mencapai prestasi serupa. Termasuk dosen dan mahasiswa dari Universitas Kristen Duta Wacana (UKDW) Yogyakarta. Dosen Manajemen Fakultas Bisnis Universitas Kristen Duta Wacana (UKDW) Cheryl Marlitta Stefia dan Nareswari Nisita, mahasiswa Prodi Manajemen Angkatan 2020 UKDW berhasil lolos seleksi dan menjadi Local Ambassador for Y20 Indonesia Youth 20 (Y20) pada G20.
Y20 datangkan banyak manfaat bagi anak muda
Y20 merupakan wadah konsultasi resmi bagi para pemuda dari seluruh negara anggota G20 untuk dapat saling berdialog. Cheryl Marlitta menerangkan, Y20 mendorong para pemuda sebagai pemimpin masa depan untuk meningkatkan kesadaran terhadap permasalahan global, bertukar ide, berargumen, bernegosiasi. Hingga mencapai konsensus dan menyampaikan rekomendasi kebijakan dalam bentuk report atau buletin, sebagai bentuk komunikasi sikap dan usulan para pemuda mengenai masa depan kehidupan manusia kepada para pemimpin negara G20. Rekomendasi Y20 akan dituangkan dalam Communique Y20, untuk dijadikan pertimbangan perumusan Leaders Declaration, sebagai deliverable utama Presidensi G20 Indonesia.
Y20 angkat isu isu transformasi digital
Dimana tahun ini, Indonesia memegang presidensi G20. Adapun yang menjadi fokus Y20 salah satunya isu transformasi digital, yang sejalan dengan agenda Presidensi G20 Indonesia. “Saya berharap inspirasi anak muda ini akan muncul dari pertemuan Y20. Dimana Y20 diproyeksikan akan besar sekali dampaknya dan tidak terjadi dalam periode yang pendek. Karena bisa memberi manfaat ke dalam negeri sebanyak-banyaknya jika bisa mewadahi ide-ide cemerlang anak-anak muda,” ujar Cheryl seperti dalam keterangan tertulis kepada Kompas.com, Sabtu (28/5/2022).
Sementara itu Nareswari Nisita menceritakan tujuan mengikuti seleksi tersebut adalah untuk mengembangkan soft skills dan hard skills serta menambah relasi. Selain itu, ia menyumbangkan ide-ide dan kreativitas yang dapat diaplikasikan terutama untuk isu-isu nasional dan bersinergi dengan pemerintah. “Saya ingin berpartisipasi dalam acara Y20 untuk mewakili generasi muda supaya lebih mudah dalam menyuarakan dan mendiskusikan berbagai hal yang belum dibahas, sehingga dapat menghasilkan solusi yang tepat dan inovatif,” tuturnya. Nareswari Nisita mengungkapkan, G20 merupakan forum kerja sama multilateral yang terdiri dari 19 negara utama dan Uni Eropa (EU).
Y20 sebagai wadah dari anak-anak muda
Forum G20, lanjut Nareswari, merepresentasikan lebih dari 60 persen populasi bumi, 75 persen perdagangan global, dan 80 persen PDB dunia. Kesempatan menjadi tuan rumah Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) G20 merupakan momentum bersejarah bagi bangsa Indonesia yang belum tentu didapatkan setiap tahun. Y20 merupakan bagian dari G20 yang mewadahi kreativitas dan inovasi pemuda untuk dapat disampaikan kepada Presiden Republik Indonesia yang akan dibawa saat penyelenggaraan G20 di Indonesia. Y20 berisi tentang diskusi isu-isu prioritas yang sejalan dengan upaya bersama untuk pemulihan ekonomi dunia dengan tema besar G20 “Recover Together, Recover Stronger”.
Komitmen Y20 sebagai wadah dari anak-anak muda membahas bagaimana pertumbuhan inklusi yang berpusat pada rakyat untuk mencapai sustainable development goals.
penulis: Mahar Prastiwi
editor: Dian Ihsan